PEMILIH CERDAS VS MOBAYAR BRAPA?
Besok pada tanggal 26 Juli 2016 Minahasa akan
menyelenggarakan Pemilihan Hukum Tua serentak di 80 desa, 12 desa diantaranya
berada di Tompaso Raya. Memilih secara cerdas akan menjadikan Tou Tumompaso
sebagai pelopor demokrasi disaat demokrasi selama ini dicederai dengan stigma
buruk hingga gagalnya partai membina kadernya. Karena sesungguhnya demokrasi
tertua di jazirah Minahasa berasal dari negeri kita, sepantasnya kondisi ini
bisa hidup dan berulang kembali. Demokrasi ala pengangkatan Hukum Tua dengan
pemberian hingga berpindahnya tongkat estafet kepemimpinan bukan sekadar
dilihat dari suksesnya penyelenggaraan proses tapi lebih dari segalanya itu
adalah tak terganggunya tatanan kehidupan sosial pasca pemilihan itu sendiri.
Sehari sebelum pemilihan hukum tua ini yang dibicarakan dimana-mana tempat
adalah ‘demokrasi mo bayar brapa’? yang saat ini sudah semakin menggejala.
”Secara perspektif kenegaraan, memilih adalah hak warga
negara. Namun secara agama, memilih itu hukumnya wajib, hingga ada ormas
keagamaan nasional yang mengfatwakan “golput haram”. Sesuatu yang terjadi
hingga kini semenjak era reformasi adalah ‘demokrasi mo bayar brapa’. Demokrasi
amplop hingga bantuan materil karena pragmatisme politik. Akhirnya yang
terpilih adalah orang yang berani memberi uang, orang kaya, penerapan demokrasi
yang kebablasan.
Jadikanlah pemilihan Hukum Tua serentak tahun 2016 ini
sebagai tonggak berakhirnya masa transisi demokrasi yang dimulai sejak era
reformasi yang sudah terlalu panjang ini yang dinilai terlalu banyak melahirkan
banyak penyimpangan karena benar-benar diterapkan azas kebebasan dalam segala
hal. Hanya satu harapan kita bersama marilah kita memilih secara cerdas bukan
karena calonnya kaya dan memiliki uang, namun dia adalah seorang yang memiliki
amanah dan memikirkan rakyatnya. “bukan hanya datang kepada rakyat ketika
menjelang pemilihan saja”.
Selamat memilih Hukum Tua yang
1. Ngaasan...
2. Niatean...
3. Mawai...
Selamat berpesta demokrasi pook-pook waya..
0 komentar:
Posting Komentar